TENTANG FITRAH
Drs. KH Mahmud Ghozali, M.Si
Makna, setiap saat jutaan manusia datang kedunia ini melalui pintu kelahiran. Dan jutaan manusia berangkat menuju alam akhirat melalui pintu manusia meninggalkan bumi se isinya. Itulah Fitroh manusia. Pada saat lahir bayi butuh pertolongan, ditolong oleh bidan. Bidan kehidupannya ditolong oleh bayi. Fitroh manusia itu saling tolong menolong, saling harga menghargai, saling hormat menghormati.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Al-Rum [30]: 30)
Sesungguhnya banyak cara untuk dapat memperkuat dan memperteguh potensi kefitrahan itu, di antaranya adalah menghilangkan atau meminimalisasi nafsu-nafsu kemanusiaan dan meneladani sifat-sifat ketuhanan.
Tuhan Maha Pengampun terhadap semua hamba-hamba-Nya maka kitapun memberikan keikhlasan dalam memberikan ampunan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita. Jika Tuhan Maha kasih dan sayang terhadap hamba-Nya maka kitapun belajar mengasihi dan menyayangi orang-orang di sekitar kita.
- Pewarta : Septian M, S.Hum,MM
- Editor : Bayu Setiawan, S.Pd